.quickedit{ display:none; } }
RSS

8 Solusi Cerdas Menyikapi dan Meningkatkan Kinerja Bisnis Ketika Upah Buruh Beranjak Naik



Beberapa upaya kenaikan upah buruh menjadi banyak sorotan media hingga hal ini berimplikasi pada kinerja dari perusahaan. Tuntutan kaum buruh ini tentu membuat pusing kalangan pengusaha. Namun, bukan pula berarti para buruh mengajukan angka tanpa dasar alasan yang kuat. Tuntutan kenaikan upah tersebut dihitung berdasarkan kenaikan kebutuhan hidup layak (KHL) yang disurvei serikat buruh. Kenaikan upah itu pun mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan faktor lainnya, termasuk kenaikan harga BBM bersubsidi yang memicu naiknya harga kebutuhan pokok.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, kalangan pengusaha keberatan dengan usulan kenaikan UMK yang melambung tinggi karena otomatis meningkatkan ongkos produksi perusahaan. Jika menuruti keinginan buruh, pengusaha bisa-bisa terpaksa menutup perusahaannya.

Tentunya dalam kondisi ini, unsur tripartit yakni pengusaha, buruh, dan pemerintah harus bisa mengambil jalan tengah yang bijak, terutama dari pihak pemerintah sebagai penentu kebijakan. Menuruti sepenuhnya salah satu pihak, bisa merugikan pihak lainnya. Yang jelas, UMK terlalu tinggi bisa mengancam kelangsungan hidup perusahaan, bahkan bisa memicu inflasi yang lebih tinggi. Namun jika UMK terlalu rendah, akan menyengsarakan kaum buruh yang hingga kini belum sejahtera.

Namun disatu sisi menaikkan upah buruh bukan merupakan jalan satu-satunya untuk meningkatkan kesejahteraan para buruh, karena dengan kenaikan upah buruh tentunya dapat menimbulkan efek negatif yang dirasakan oleh buruh itu sendiri diantaranya:

1.     Perusahaan berpeluang mengurangi tenaga kerjanya
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka pada Agustus 2013 sebanyak 7,39 juta orang atau sekitar 6,25 persen. Angka pengangguran ini meningkat jika dibandingkan Agustus 2012 di mana pengangguran hanya 7,25 juta orang atau 6,14 persen. Kepala BPS, Suryamin, mengatakan peningkatan pengangguran ini bisa saja terjadi karena kenaikan upah buruh dari tahun lalu. 

Pengurangan tenaga kerja dilakukan jika perusahaan benar-benar tidak lagi mampu menekan biaya produksi sehingga mereka terpaksa mengurangi tenaga kerjanya dan menggantikannya dengan mesin produksi yang dinilai lebih hemat biaya dalam jangka panjang. 

2.    Naiknya upah, namun buruh tetap tidak bisa menikmati upahnya
Ini disebabkan perusahaan-perusahaan akan meningkatkan biaya produksinya jika upah buruh terus meningkat sehingga harga-harga barang pun akan ikut mengalami peningkatan.

Tidak ada permasalahan yang tidak ada jalan keluarnya. Dari permasalahan yang kita alami saat ini, secara sederhana saya akan paparkan solusi untuk meningkatkan produktifitas perusahaan ketika upah buruh ‘dipaksakan’ untuk naik, diantaranya adalah:

1.     Membangun Iklim Kekeluargaan
Nyaman dalam lingkungan pekerjaan adalah kebutuhan setiap orang. Rasa nyaman itu dapat dibentuk dengan sebuah iklim kekeluargaan. Atasan merasa dihormati dan karyawan merasa diayomi. Jika sebuah lingkungan kerja terasa nyaman secara otomatis membuat mereka (buruh) semakin giat bekerja dan produktif, karena mereka akan merasa bekerja bukan atas dasar mencari upah saja namun juga mencari ketenangan dalam bekerja. 

2.    Membangun Kepercayaan
Membangun budaya berintegritas antara pimpinan dan karyawan juga tak kalh penting. Dengan membangun sebuah kepercayaan bersama akan membangun kinerja karyawan untuk selalu memberikan yang terbaik, baik sedang diawasi oleh pimpinan ataupun tidak.

3.    Terus Berinovasi
Inovasi disini bukan hanya dalam hal inovasi produk perusahaan, memang itu sangat penting. Namun, tak kalah pentingnya inovasi dalam diri semua karyawan yang ada. Seperti dengan cara meningkatkan informasi-informasi terbaru dan pengetahuan terbaru tentang apa yang sedang mereka kerjakan. Bisa dengan melakukan gathering diskusi. Hingga perusahaan tahu apa kendala didalam maupun diluar, dengan begitu mereka dapat meningkatkan kinerja dan optimalisasi perusahaan hingga harapannya siklus dan grafik keuntungan perusahan dapat terus membaik dan meningkat.

4.    Evaluasi Secara Berkala
Evaluasi secara berkala sangat penting dilakukan guna melihat kinerja perusahaan, juga kita dapat membandingkan kondisi di luar perusahaan dengan kondisi ril yang ada di dalam perusahaan. Dengan adanya evaluasi berkala, perusahaan akan dapat menditeksi sedini mungkin permasalahan-permasalahan yang ada.

5.    Carilah Seorang Professional Dibidangnya
Ketika buruh memiliki tingkat keahlian dan kemampuan yang lebih baik, mereka bisa menjalankan produksi dengan kemampuan teknologi yang lebih modern. Jika sudah bisa menggunakan teknologi yang canggih, maka kinerja buruh dapat bertambah.

6.    Meningkatkan Branding Perusahaan dari produk-produk yang berkualitas
Kualitas produk hanya akan teralisasikan juga kinerja karyawan juga berkualitas untuk itu meningkatkan branding juga harus beriringan dengan meningkatkan kualitas pekerjanya.

7.    Membuat Kontrak Kerja
Membuat kontrak kerja sangat diperlukan sebagai tindakan prefentif, untuk menghindari segala hal yang tidak kita inginkan. Dengan adanya kontrak kerja, kita dapat menyepakati segala persyaratan dan kesepakatan sebelumnya. Hingga perusahaan memiliki bukti ril jika suatu saat mereka berubah pikiran. 

8.    Tingkatkan Kepedulian
Ini tak kalah penting dengan poin sebelumnya, kita semua harus mempedulikan masa depan kita dengan cara PEDULI dengan masa depan, baik masa depan Karyawan, pimpinan dan perusahan. Dengan rasa kepedulian yang tinggi target-target perusahaan dan kesejahteraan bersama akan tercapai. Buruh pada dasarnya tidak menuntut kenaikan yang memberatkan perusahaan, mereka hanya saja butuh kepedulian yang humanis

Win-Win Solution
Kesimpulannya adalah bagaimana caranya buruh bisa meningkat kesejahteraannya namun tidak pula merugikan para pengusaha. Tentu tugas berat ini ada di pundak pemerintah, khususnya pemerintah provinsi untuk menentukan besaran ideal UMK 2014 untuk masing-masing kabupaten/kota. Inti dari persoalan upah buruh yang sedang bergejolak sebenarnya mengerucut kepada satu pertanyaan. Apa solusi dari persoalan upah murah? 

Jawabannya adalah karena sumber masalahnya lebih besar ada di sektor swasta, maka solusinya secara umum adalah melepaskan ketergantungan kita terhadap sektor swasta untuk pembangunan ekonomi dan lapangan kerja. Artinya, kita perlu membangun ekonomi sektor publik yang kuat, dimana berbagai macam unit ekonomi berada di bawah kepemilikan Negara sebagai organisasi publik tertinggi. Tentu saja, agar Negara tidak berperilaku seperti pengusaha swasta dan kehilangan watak publiknya, maka Negaranya juga harus demokratis. Dengan ekonomi sektor publik yang kuat, kontrol atas ekonomi berada di tangan publik/masyarakat (melalui Negara), bukan di tangan para pengusaha swasta. Karenanya, ekonomi bisa dikelola untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat, bukan kepentingan keuntungan para pengusaha swasta saja.

Lukmanul Hakim
Bogor, 02 Oktober 1988
Jl. Masjid Almujahidin Rt.02 Rw.05 No.10 Kp.Nagrog Desa Pengasinan Kec. Gunung Sindur Kab. Bogor 16340
085710579441


Lomba Esai 2 Ciputra Entrepreneurship Berhadiah Rp 7 Juta




Jika berkenan, mohon bantuannya untuk memberi vote Google + untuk halaman ini dengan cara meng klik tombol " g+" di bawah, jika akun Google anda sedang login. Hanya dengan sekali klik sudah selesai. Terima kasih atas bantuannya 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment