.quickedit{ display:none; } }
RSS

“Aku niat melamarmu…!”



 “Aku niat melamarmu…!”

Namun aku teringat engkau yang meragu akan menikah dengan orang yang belum mampu menafkahimu seutuhnya. Kasih… apakah engkau takut menikah karena ia hanya belum cukup mampu menafkahimu? Bukankah rezeki Allah yang mengatur? bukankah kau tidak ragu akan janji Rasul-Nya, barangsiapa yang menikah, maka Allah akan meluaskan pintu rezeki baginya.

Teruntuk engkau yang singgah dihatiku, aku tidak ingin menjadi yang tidak halal bagimu. Cukup bagiku untuk memahami dirimu dan tidak ingin kita terus menumpuk dosa-dosa ini. Aku memang belum tahu cara mencintaimu. Tetapi aku akan belajar untuk mencintaimu dengan benar. Mencintai kekuranganmu, mencintaimu apa adanya.

Aku bukan orang yang pandai menghiburmu. Tetapi aku akan belajar untuk menghiburmu, menghiburmu dikala sedih, dan sukamu.

Aku bukanlah orang yang sempurna. Namun dibalik ketidaksempurnaan ini aku akan menjadikanmu sempurna. Sempurna di hadapan-Nya, di hadapan semua bidadari-Nya.

Aku niat melamarmu bukan karena keberanianku, namun atas dasar keimananku pada-Nya.

        Usah kau meragu kasih, aku masih punya dua tangan yang akan terus berusaha, aku masih punya hati untuk terus berdoa, dan aku masih punya kaki untuk melangkah, untukmu dan untuk masa depan kita nanti."


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 comments:

mpih said...

:)

Post a Comment